Sebagai
warga Lampung aku mengetahui bahwa gajah Sumatra merupakan satwa langka yang
kini telah memasuki level terancam punah. Kenyataan yang membuatku merasa
prihatin.
Rasa
prihatin yang kurasakan membuatku ingin mengetahui lebih jauh tentang gajah
Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang punya perbedaan spesifik dibandingkan
dengan gajah Asia lain.
Gajah
Sumatra dewasa yang memiliki bobot tubuh sekitas 5 ton, dan tinggi 5 - 9 kaki,
dan hidup di kawasan tropis. menurut data WWF, gajah Sumatra sekarang berjumlah
sekitar 2400 - 2800 ekor. Jumlah yang makin berkurang karena adanya pembalakan
hutan dan perburuan liar. Bahkan menurut ahli gajah Sumatra akan punah dalam 20
tahun mendatang. Isu yang sungguh mengkhawatirkan.
Berdasarkan
data habitat konservasi gajah Sumatra sekarang berkurang sekitar 70% karena
digunakan sebagai pemukiman penduduk. Hal yang kemudian menimbulkan konflik
antara gajah dan manusia.
"Di Balai Raja tinggal tujuh ekor. Biasanya mereka
terdiri dari dua sampai tiga kelompok," kata Kepala Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, di Pekanbaru,
Selasa.(Republika.co.id).
Hal itu
terjadi karena banyaknya gajah yang mati karena masuk ke dalam jerat yang
mungkin dibuat oleh warga sekitar.
Sedangkan data di tahun 2001 - 2012 ada sekitar 126 gajah
mati akibat konflik dan 29 jiwa orang meninggal. Beberapa gajah yang mati
ditemukan tanpa gading.
Estimasi punahnya gajah Sumatra bisa saja terjadi jika
kelestarian hutan dan kepedulian masyarakat tentang hak hidup mahluk berbobot 5
ton ini tidak tumbuh. Kelestarian gajah yang juga merupakan tolak ukur
kelestarian alam.
Bandarlampung, 5 Desember 2019
Sedih kalau dah baca ginian manusia tak lagi menjaga alam sekitar malah merusak ekosistem yg lain mksh infonya ka. Saya suka sekali gajah
BalasHapus